Pendahuluan π±
Di era perubahan iklim ini, teknologi berperan penting dalam membantu kita menangkap dan mengurangi emisi karbon. Mari kita lihat bagaimana teknologi modern membuat lingkungan kita lebih hijau dan berkelanjutan. Perkebunan kelapa sawit di Indonesia memang memberikan dampak besar terhadap lingkungan, salah satunya karena emisi gas rumah kaca yang berasal dari limbah cair pabrik sawit (POME). Salah satu solusi untuk mengurangi dampak tersebut adalah dengan menggunakan teknologi penangkap metana (biogas), yang dapat mengubah limbah ini menjadi energi yang bermanfaat dan indonesia memiliki sumber daya karbon yang menjadi potensi besar untuk penerapan teknologi Carbon Capture Storage (CCS).π
Fakta Menarik: π± Teknologi penangkapan karbon bisa mengurangi emisi hingga 90% dari sumber industri!
Apa Itu Teknologi Penangkapan Karbon? π€
Teknologi penangkapan karbon adalah proses menangkap karbon dioksida (CO2) dari sumber emisi utama, seperti pabrik dan pembangkit listrik, untuk kemudian disimpan atau digunakan kembali. Teknologi ini mencakup berbagai metode, termasuk penggunaan filter, reaktor kimia, dan bahkan penangkapan langsung dari udara.Di Indonesia, penerapan teknologi biogas di pabrik kelapa sawit masih cukup terbatas. Hanya sekitar 10% pabrik sawit yang sudah memanfaatkan biogas. Sementara itu, negara tetangga seperti Malaysia sudah lebih maju, dengan hampir 92 pabrik sawit yang menggunakan biogas untuk menghasilkan energi. Beberapa pabrik sawit di Indonesia telah memulai proyek percobaan untuk menangkap metana dari limbah sawit, namun masih ada kendala, seperti biaya investasi dan kesulitan akses teknologi. π¨
Manfaat Teknologi Penangkapan Karbon π
- Pengurangan Emisi: Pengurangan emisi karbon dioksida (CO2) merupakan upaya penting untuk mengurangi efek rumah kaca dan perubahan iklim. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk menghemat listrik, menggunakan transportasi umum, dan berkendara dengan bijak. Misalnya, mengurangi penggunaan AC dan mematikan peralatan listrik yang tidak digunakan dapat membantu mengurangi emisi πΏ
- Pelestarian lingkungan: Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan, bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak perubahan iklim. Ini melibatkan pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana, serta pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Program-program seperti Adiwiyata di sekolah-sekolah juga berperan dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan. π
- Penggunaan Kembali Karbon: Penggunaan kembali karbon, atau Carbon Capture and Storage (CCS), adalah teknologi yang digunakan untuk menangkap dan menyimpan CO2 yang dilepaskan ke atmosfer. CO2 yang ditangkap dapat digunakan untuk berbagai keperluan industri, termasuk produksi bahan bakar sintetik dan bahan kimia. Upaya ini juga merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060. π§ͺ
π Referensi
[1] Indonesia Bersiap Jadi Pelopor Carbon Capture Storage. https://swa.co.id/read/418364/indonesia-bersiap-jadi-pelopor-carbon-capture-storage
[2] 5 Cara Mengurangi Emisi Karbon & Langkah-Langkah Mengatasinya. https://tirto.id/cara-mengurangi-emisi-karbon-langkah-langkah-mengatasinya-g5An
[3] Pelestarian Lingkungan Hidup: Definisi dan Tujuan. https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/28/170438669/pelestarian-lingkungan-hidup-definisi-dan-tujuan
[4] Upaya Pemerintah Indonesia Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca dengan Menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2024. https://environment-indonesia.com/upaya-pemerintah-indonesia-mengurangi-emisi-gas-rumah-kaca-dengan-menerbitkan-peraturan-presiden-nomor-14-tahun-2024/
π Hashtags
Carbon Capture: