Implementasi Smart Farming Berbasis IoT pada Petani Hidroponik Malang
Daftar Isi
Hidroponik menawarkan solusi pertanian modern di tengah keterbatasan lahan, terutama untuk wilayah perkotaan seperti Pakisaji, Malang. Sistem ini diminati karena menghasilkan sayuran bebas pestisida dan berkualitas tinggi. Namun, tantangan utama petani hidroponik adalah pengaturan manual kadar nutrisi dan parameter fisika-kimia (pH, suhu, TDS) yang memerlukan waktu dan keterampilan tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut, dikembangkan sistem otomasi berbasis IoT untuk monitoring dan kontrol real-time melalui aplikasi Android. Sistem ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan produktivitas hasil panen hidroponik.
Metode
1. Survei Lapangan: Dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan mitra, yaitu Grahaponik, komunitas hidroponik di Pakisaji. Diskusi dengan mitra menghasilkan prioritas solusi, yakni sistem otomatis untuk kontrol nutrisi dan parameter lingkungan.
2. Desain dan Pengembangan Alat: Peralatan dirancang menggunakan sensor (pH, suhu, TDS, ketinggian air) yang mengirim data secara periodik ke server. Sistem diuji di laboratorium untuk memastikan akurasi dan kalibrasi.
3. Instalasi dan Sosialisasi: Sistem dipasang di greenhouse mitra, dan pelatihan teknis dilakukan untuk memaparkan fungsi alat, pengoperasian aplikasi Android, serta demonstrasi langsung.
4. Evaluasi: Peserta mengisi kuesioner untuk menilai kebermanfaatan alat, tingkat kepuasan, dan potensi pengembangan lebih lanjut.
Hasil dan Pembahasan
Sistem otomasi berbasis IoT berhasil diimplementasikan, mempermudah pengaturan nutrisi, dan monitoring parameter lingkungan. Peralatan memungkinkan pemantauan jarak jauh, memberikan hasil yang lebih presisi, dan mengurangi waktu kerja petani. Survei menunjukkan 68,4% peserta merasa program bermanfaat, dan 78,9% menyatakan alat mudah digunakan.
Kesimpulan
Penerapan teknologi IoT di sektor hidroponik meningkatkan efisiensi kerja petani dan kualitas hasil panen. Sistem ini diterima dengan baik oleh mitra dan peserta, yang merekomendasikan pengembangan lebih lanjut untuk menyelesaikan tantangan lainnya dalam pertanian hidroponik.