Carbon Capture, atau penangkapan karbon, adalah teknologi yang dirancang untuk menangkap emisi karbon dioksida (CO2) dari sumber seperti pabrik industri dan pembangkit listrik. Proses ini bertujuan untuk mencegah karbon dioksida dilepaskan ke atmosfer, sehingga membantu mengurangi dampak perubahan iklim. Teknologi ini penting terutama untuk negara seperti Indonesia yang memiliki emisi karbon tinggi dari sektor energi dan industri.
Carbon Capture dapat diterapkan pada berbagai skala, mulai dari instalasi kecil hingga proyek besar yang menangkap jutaan ton CO2 setiap tahun. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, teknologi ini menjadi bagian integral dari strategi mitigasi perubahan iklim global.
Beberapa pendekatan utama dalam Carbon Capture meliputi:
Meskipun menjanjikan, penerapan Carbon Capture dihadapkan pada sejumlah tantangan:
Untuk mengatasi tantangan tersebut, beberapa strategi dapat dilakukan:
Carbon Capture diprediksi akan memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim, terutama di sektor industri dan energi. Dengan perkembangan teknologi, biaya implementasi akan menurun, membuatnya lebih terjangkau untuk negara berkembang. Selain itu, kolaborasi global diperkirakan akan semakin meningkat untuk mempercepat adopsi teknologi ini.
Di Indonesia, Carbon Capture dapat membantu mengurangi emisi dari sektor seperti pembangkit listrik, minyak dan gas, serta produksi semen. Dengan dukungan pemerintah dan investasi yang tepat, teknologi ini memiliki potensi besar untuk membantu negara mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060.
Carbon Capture adalah salah satu solusi paling menjanjikan untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung keberlanjutan. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, strategi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak dapat memastikan teknologi ini menjadi bagian integral dari masa depan yang lebih hijau.